Yup, aku
adalah mahasiswi semester 6 yang akan masuk tahun keempat. Akhir-akhir ini,
nilai UAS sudah banyak yang diumumkan. Semua teman-temanku selalu membahasnya.
Selalu bertanya, "Kamu dapet apa?"
"Aku dapet A", "Aku dapet AB", "Yah, aku dapet
C", dll. Banyak sekali yang heboh dengan nilai masing-masing. Bahkan ada
juga yang tidak puas, ingin protes, "Yah, kenapa nilaiku cuma AB?".
Woww... Luar biasaaa, semua komentar sangat menakjubkan. Sedangkan aku, hanya
terdiam, duduk manis, tetap melanjutkan aktifitas tanpa berkomentar. Hahaha
:D
Masalahnya bukan nilaiku yang jelek, atau aku yang kurang ekspresif. Bukan masalah itu kawan. Tapi masalahnya adalah dengan nilai itu kita harus merenung, apa kekurangan kita, apa yang harus kita perbaiki ke depan. Karena menurutku juga, nilai dari manusia itu tidaklah penting. Sama sekali tidak penting. Mau nilai bagus hanya karena ingin mendapatkan pekerjaan yang layak? Nilai bukanlah solusinya. Buktinya banyak orang yang tidak punya IPK malah lebih sukses. Atau mungkin ingin nilai bagus karena takut dimarahin orangtua kalo dapet jelek? Itu juga bukan segalanya. Dimarahin orangtua karena mendapat nilai yang jelek itu adalah hal yang wajar, karena itu adalah bukti kasih sayang mereka terhadap anaknya, tinggal bagaimana kita menyikapinya, memberikan penjelasan yang jelas kenapa kita bisa mendapat nilai yang jelek (ini tidak sama dengan mencari-cari alasan, beda yaa). Intinya orangtua kita akan mendengar keluh kesah kita.
Masalahnya bukan nilaiku yang jelek, atau aku yang kurang ekspresif. Bukan masalah itu kawan. Tapi masalahnya adalah dengan nilai itu kita harus merenung, apa kekurangan kita, apa yang harus kita perbaiki ke depan. Karena menurutku juga, nilai dari manusia itu tidaklah penting. Sama sekali tidak penting. Mau nilai bagus hanya karena ingin mendapatkan pekerjaan yang layak? Nilai bukanlah solusinya. Buktinya banyak orang yang tidak punya IPK malah lebih sukses. Atau mungkin ingin nilai bagus karena takut dimarahin orangtua kalo dapet jelek? Itu juga bukan segalanya. Dimarahin orangtua karena mendapat nilai yang jelek itu adalah hal yang wajar, karena itu adalah bukti kasih sayang mereka terhadap anaknya, tinggal bagaimana kita menyikapinya, memberikan penjelasan yang jelas kenapa kita bisa mendapat nilai yang jelek (ini tidak sama dengan mencari-cari alasan, beda yaa). Intinya orangtua kita akan mendengar keluh kesah kita.
Dan menurutku
juga, seberapapun hasil kita, itu adalah usaha kita sendiri kan? Kenapa harus
sedih jika mendapat nilai yang kurang, jika semua yang sudah kita lakukan
merupakan jerih payah kita sendiri. Maka dari itu, syukuri berapapun nilai yang
kita dapatkan.
Apalagi jika
ada orang "menghalalkan segala cara" agar mendapat nilai yang bagus.
MasyaAllah. Memang benar, ujian ketika kita di sekolah, di kampus merupakan
pembelajaran bagi kita untuk jujur. Jaman sekarang banyak sekali orang yang
meremehkan hal ini. Mencontek dan bekerjasama dengan teman untuk mendapat nilai
yang bagus. Padahal Allah Maha Melihat. Iya kan?? Kenapa harus melanggar hukum
Allah demi mendapat nilai yang bagus? MasyaAllah... Sungguuh luar biasa,
perjuangan orang-orang yang ingin memperoleh nilai bagus, tapi dengan cara yang
tidak baik.
So, buat temen-temen semua yang risau akan nilai kalian, entah yg jelek, kurang bagus atau apapun, syukurilah. Karena semua itu sudah ditakdirkan olah Yang Maha Kuasa. Dan juga, nilai bukanlah akhir dari segalanya. Okee??
--Correct
Me If I'm Wrong--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar